Jakarta -Zaman sekarang, gadget alias gawai semakin banyak digunakan, tak terkecuali oleh anak-anak, yang bahkan cenderung bisa membuat anak kecanduan gadget.
Jika digunakan secukupnya, gadget bisa memberikan dampak positif bagi anak.
Namun, penggunaan Kecanduan gadget dapat diidentifikasi jika anak gelisah atau menjadi rewel saat tidak memegang gadget, susah fokus, hingga terlihat sejumlah masalah kesehatan.
Apa saja dampak kesehatan yang dapat terjadi pada anak yang kecanduan gadget? Anak yang kecanduan gadget rentan mengalami gangguan pada mata.
Hal ini terjadi karena mata menatap layar handphone dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini bisa memicu gangguan pada mata seperti mata lelah, mata kering, hingga gangguan penglihatan.
Dalam sebuah riset yang dipublikasikan di National Library of Medicine pada 2018, 1.642 anak kelas 1 SD dilibatkan untuk mencoba menemukan hubungan antara penggunaan teknologi smartphone dan perkembangan perilaku anak.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan gadget secara rutin dan sering, memiliki kaitan dengan masalah-masalah perilaku pada masa kecil.
Kecanduan gadget menimbulkan efek samping berbahaya seperti meningkatkan sulit fokus, gangguan kecemasan, risiko depresi, bipolar, psikosis, dan gangguan mental lainnya.
Hal ini juga bisa memicu sifat agresif anak.
Kecanduan gadget juga dapat menyebabkan anak sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Anak memerlukan waktu tidur yang cukup guna mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tubuh.
Melansir Everyday Health, kecanduan gadget dapat membuat jam tidur anak menjadi kurang.
Kurang tidur juga dapat membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal.
Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas anak, seperti proses belajar di sekolah yang bisa jadi membuat prestasinya menurun.
Anak kecanduan gadget juga membuat mereka menjadi rentan mengalami obesitas.
Hal ini karena asyik bermain gadget dapat membuat anak lebih sering duduk dan berbaring sehingga kurang bergerak.
Padahal, anak-anak idealnya aktif bermain di luar rumah yang baanyak menggerakkan tubuhnya.
Obesitas tentu tidak bisa dianggap remeh.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi penyakit jangka panjang mulai dari stroke hingga serangan jantung.