Kanker menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama di Indonesia dengan beban pembiayaan yang tinggi. Namun, hingga saat ini, 70 persen penderita kanker datang ke rumah sakit ketika memasuki stadium akhir. Padahal, datang dengan stadium awal akan berdampak pada tingkat kesembuhan dan mencegah kefatalan.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono. 70 Persen Penderita Kanker Baru Datang ke RS Saat Sudah Stadium Akhir, Kemenkes Perkuat Deteksi Dini Deteksi Dini Bisa Meningkatkan Peluang Kesembuhan Penderita Kanker Paru
Kemenkes Sebut Kesadaran Masyarakat untuk Deteksi Dini Kanker Masih Minim Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara 70 Persen Pasien Kanker Payudara di Indonesia Terdeteksi Stadium 3, Kemungkinan Hidup 10 25 Persen
Kemenkes Bakal Gunakan Aplikasi Satusehat untuk Deteksi Dini Stunting Wujudkan Indonesia Bebas Kanker 2030, Pemuda Diminta Peran Aktif Deteksi Dini Kanker Dinkes Trenggalek Dorong Masyarakat Sadar Lakukan Deteksi Dini Kanker
Karenanya Kementerian Kesehatan berkomitmen memperkuat deteksi dini terhadap empat jenis kanker. Yaitu kanker paru paru, kanker payudara, kanker rahim, dan kanker serviks. Hal ini juga sejalan dengan transformasi kesehatan, khususnya pada pilar pertama yang memfokuskan pada layanan primer.
Upaya pertama yang dilakukan adalah melalui vaksinasi HPV sejak dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks. “Kini sudah menjadi program nasional untuk vaksinasi wajib bagi anak anak, wanita, anak usia 11 12 tahun,” kata Dante. Selanjutnya ada skrining untuk mendeteksi dini penyakit kanker.
Berbagai jenis kanker akan memiliki program skrining yang dibiayai oleh BPJS. Selain itu Dante juga mengatakan Kementerian Kesehatan akan memperbanyak laboratorium untuk menjadi bagian dari penanganan kanker. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.