Kanker ovarium tidak hanya dialami oleh perempuan menopause.
Banyak wanita usia muda juga mengalaminya.
Dan sayangnya, sebagian dari penderita kanker ini tidak bisa diselamatkan karena baru berobat pada stadium lanjut.
Ahli onkologi ginekologi dari RSUP Persahatan, Oni Khonsa, mengatakan bahwa mendeteksi dini keberadaan kanker ovarium dengan mengenal enam faktor risiko dan empat gejala dapat membantu pasien mendapat penanganan yang tepat dan mengurangi angka kematian.
“Kebanyakan datang terlambat, angka yang datang lebih awal itu jauh lebih dibanding dengan yang telat.
Penting untuk tahu tentang 10 faktor risiko dan gejala,” ujar Oni dalam webinar “AstraZeneca: Kampanye 10 Jari” di Jakarta, Sabtu, 3 Desember 2022.
Enam faktor risiko yang dapat membuat seseorang rentan terkena kanker ovarium yakni memiliki riwayat kista endometrium, keturunan keluarga dengan kanker ovarium atau payudara, mutasi genetik, jumlah persalinan rendah, gaya hidup yang buruk dan pertambahan usia.
Selain keenam faktor tersebut, kenali juga empat tanda atau gejala seperti perut kembung, nafsu makan berkurang, sering buat air kecil dan nyeri panggul atau perut.
Pada stadium awal, kanker ovarium tidak disertai gejala.
Ketika sudah memiliki salah satu dari enam faktor risiko ditambah dengan empat tanda tersebut, segera diperiksa.
Tak semua gejala tersebut akhirnya kanker, tapi harus dipastikan dengan pemeriksaan.
Kanker ovarium tidak seperti kanker serviks yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan papsmear.
Jadi selalu waspada dengan faktor risikonya.
“Kalau enggak ada tanda bukan berarti enggak melakukan pemeriksaan, yang muda belum tentu aman.
Ketika ada kolega sedarah, kita harus waspada tapi bukan hanya kanker ovarium tapi juga kanker payudara, itu satu geng,” katanya.
Oni mengatakan minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium sangat memprihatinkan.
Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani dan 94 persen pasiennya dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.
Saat kanker ovarium masih berada di stadium awal, di mana kanker masih terbatas di ovarium maka penanganan dan pengobatan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil.
ANTARA