Kapan Batu Kantung Empedu Perlu Dioperasi?

Dr.

Febiansyah Ibrahim, SpB, Subsp.

BD(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta menyarankan pasien batu kantung empedu segera operasi jika mengalami gejala seperti nyeri hebat dan muncul tiba-tiba di perut kanan atas dan menjalar ke punggung hingga ulu hati.

“Ada indikasi untuk melakukan tindakan operasi.

Indikasi-indikasi ini kalau pada batu kantung empedu harus disertai dengan gejala klinis,” ujar Febiansyah.

Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia itu, jika pasien batu empedu tidak dioperasi maka dia akan terus mengalami gejala-gejala tersebut.

Selain itu, dia juga bisa mengalami kolesistitis atau infeksi di kantung empedu yang berpotensi menimbulkan komplikasi.

“Batu kantung empedu ini bisa juga menjalar.

Artinya, bisa jadi ke saluran empedu yang utama sehingga menyebabkan kuning karena sumbatan pada saluran empedu,” jelasnya.

Perlu operasiIa mengatakan jika kondisi tersebut sudah terjadi maka penanganannya akan lebih sulit sehingga akan lebih baik jika tindakan operasi dilakukan sesegera mungkin jika sudah menimbulkan gejala.

Saat melakukan tindakan operasi, dokter bedah akan mengangkat batu sekaligus kantung empedu.

Menurutnya, kantung empedu harus ikut diangkat untuk mencegah batu empedu muncul kembali.

Setelah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu, ia mengatakan cairan empedu bisa saja naik ke lambung sehingga terjadi mual.

“Fungsi kantung empedu itu menyimpan cairan empedu dan mengentalkannya dan ketika dibutuhkan akan disalurkan ke saluran pencernaan.

Jadi, kalau tidak ada kantung empedu tidak ada lagi yang menyimpan sehingga cairan empedu langsung mengalir ke saluran utama dan menuju usus 12 jari dan bisa naik ke lambung,” paparnya.

Selain itu, pasien juga akan mengalami diare karena cairan empedu yang berfungsi sebagai pencahar langsung mengalir ke usus.

Akibatnya, sebagian lemak tidak dapat dicerna.

Febiansyah pun menyarankan pasien tidak terlalu banyak makan makanan berlemak setelah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu.

“Lemak yang tidak tercerna itu berlanjut ke usus besar dan akan menyebabkan diare,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan