Jakarta -Tak hanya orang dewasa yang dapat mengalami stres karena suatu masalah dalam kehidupan.
Ternyata anak-anak yang hidupnya tampak menyenangkan pun terkadang dapat merasakan stres.
Dikutip dari kidshealth.org, anak-anak dan remaja merasa stres ketika ada sesuatu yang perlu mereka persiapkan, adaptasi, atau waspadai.
Mereka merasa stres ketika sesuatu yang penting bagi mereka dipertaruhkan.
Perubahan sering memicu stres bahkan walaupun itu perubahan yang lebih baik.
Baca : Mengenal Palpitasi Jantung Gejala dan Perawatan Anak-anak terutama remaja, cenderung tidak meminta bantuan orang tua untuk mengelola stres.
Terkadang, mereka bahkan tidak menyadari bahwa merasa stres.
Membantu anak-anak mengelola stres dapat mengarah pada kehidupan yang lebih seimbang dan lebih sehat.
Anak-anak tidak seperti orang dewasa.
Mereka biasanya mengungkapkan stres dengan cara yang berbeda.
Berikut beberapa tanda bahwa anak mungkin sedang stres seperti dilansir dari mayoclinichealthsystem.org : Stres menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung yang lebih kuat.
Anak-anak mungkin mengalami ledakan emosi yang tidak seperti dengan perilaku mereka sebelumnya.
Kekhawatiran dan ketakutan sepertinya muncul saat menjelang tidur.
Anak-anak yang stres mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur, atau mulai mengalami mimpi buruk.
Anak-anak yang stres mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu sendiri dan tidak berinteraksi dengan teman atau keluarga.
Perubahan signifikan dalam kinerja sekolah anak bisa menjadi tanda stres.
Stres mempersulit anak-anak untuk fokus selama hari sekolah atau ketika mengerjakan pekerjaan rumah.
Ledakan emosi dan kemarahan di sekolah dapat menyebabkan masalah dengan teman dan teman sekelas.
Saat anak sedang stres atau cemas, tubuhnya melepaskan hormon kortisol ke dalam darah.
Ini bisa memicu kram perut dan sakit kepala.
Anak-anak di bawah tekanan mungkin merasa marah atau kewalahan.
Mereka mencari cara untuk keluar dari situasi yang menyebabkan mereka merasa tidak nyaman.
Ini dapat menyebabkan perilaku membangkang dan keras kepala.
Perlu diingat bahwa tanda-tanda stres pada anak-anak dapat bervariasi berdasarkan usia, kepribadian, dan keterampilan mengatasinya.
Kuncinya adalah memperhatikan perubahan drastis atau tiba-tiba dari perilaku anak sebelumnya.