Aktor Drakor Lee Seung Gi Ingatkan Berlebih Asupan Garam, Apa Bahayanya?

Pada salah satu adegan di episode pertama drama Korea atau drakor dengan genre romantic-comedy, The Law Cafe, tokoh yang diperankan Lee Seung Gi memberikan peringatan pada tetangganya tentang bahaya asupan garam yang berlebihan.

“Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah merekomendasikan bahwa asupan harian garam tidak lebih dari 2.000 miligram.

Itu berjumlah 5 gram garam meja, yaitu sekitar satu sendok teh garam,” ucap karakter Lee Seung Gi dalam drama yang masih on-going ini.

Tidak hanya dalam adegan itu saja, melainkan dalam dialog Lee Seung Gi lainnya juga menginformasikan berbagai ancaman penyakit yang berbahaya, jika seseorang secara terus-menerus mengonsumsi garam berlebihan setiap harinya.

“Jika kalian terus mengonsumsi banyak garam setiap hari, orang-orang berusia 50-an atau lebih tua akan menderita tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.

Mengonsumsi garam berlebihan bahkan bisa menyebabkan penyakit Alzheimer,” kata Lee Seung Gi dalam adegan tersebut, seperti yang dilansir dalam Soompi.

Adegan tersebut membuat Direktur Jenderal WHO, Dr.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengapresiasi drama korea The Law Cafe.

Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Lee Seung Gi dan KBS karena telah menyampaikan informasi penting mengenai asupan garam dalam drama tersebut melalui akun Twitter milik pribadinya.

Memang tidak tidak sedikit seseorang yang sudah mengetahui bahwa jika terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, seperti stroke, jantung, gangguan ginjal, dan hipertensi.

Untuk mencegah seseorang menderita penyakit berbahaya tersebut, perlu memperhatikan berapa banyak garam yang normal dikonsumsi oleh tubuh setiap harinya.

Berdasarkan rekomendasi nutrisi dari Health Canada yang dikutip dari canada.ca, tubuh seseorang hanya memerlukan sejumlah 115 miligram asupan garam setiap hari demi hidup sehat.

Sebagai perbandingannya, yaitu 1 sendok teh garam mengandung 2.000 miligram garam.

Sementara itu, berdasarkan UK RNI (United Kingdom Reference Nutrient Intakes), batas minimal garam yang dikonsumsi setiap harinya adalah 575 miligram dan maksimal sebanyak 1.600 miligram.

Takaran asupan garam yang sehat dalam setiap negara memang beragam, tergantung iklim suatu negara.

Contohnya, pada daerah iklim panas, seperti Indonesia, seseorang butuh garam lebih banyak karena ketika tubuh berkeringat, tubuh mengeluarkan garam.

Peni M.

Hartanto, konsultan nutrisi dan diet mengatakan bahwa di negara Indonesia tidak ada penetapan kebutuhan garam secara khusus, sebagaimana dilansir p2ptm.kemenkes.go.id.

Kendati demikian, WHO memberikan ketetapan yang sama bahwa untuk membatasi konsumsi garam hanya sebanyak 2.400 miligram atau sekitar 1 sendok teh garam per hari.

Kemungkinan kekurangan garam untuk yang tinggal di Indonesia sangat kecil karena sebagian besar makanan negara ini tinggi akan asupan garam.

Bahkan dalam menu diet juga memiliki kandungan garam, seperti Diet South Beach yang mencakup 2.300-6.700 miligram garam per hari.

Menurut Peni, hanya dengan mengonsumsi bahan alami dan menghindari makanan olahan, jumlah garam yang dikonsumsi akan berada dalam batas normal.

Makanan yang memiliki asupan garam tinggi, seperti keripik, sup kaleng, daging olahan, ikan asin, kecap, saos tomat, kaldu ayam blok, dan keju hendaknya dihindari atau dikurangi.

Sebab, dapat membuat seseorang terkena penyakit berbahaya yang sudah disebutkan tadi.

Terdapat sebuah ketentuan umum bahwa semakin banyak bahan makanan tersebut diolah dan diproses, akan semakin tinggi asupan garamnya.

RACHEL FARAHDIBA R

Tinggalkan Balasan