Pakar Sebut Cakupan Vaksinasi Booster Perlu Terus Digalakkan

Pakar kesehatan yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menyebut pemerintah mencoba terus menggalakkan cakupan vaksinasi booster selain tentunya juga harus terus meningkatkan cakupan vaksin kedua.

Vaksinasi ketiga atau booster memang sangat diperlukan karena beberapa alasan.

Yang pertama, sesudah enam bulan maka efikasi perlindungan oleh vaksin akan menurun.

Kedua, kasus di Indonesia pernah hanya sekitar 200 per hari dan kematian di bawah lima, sementara sekarang sekitar 5.000 kasus per hari atau naik 25 kali lipat, dan kematian beberapa kali sampai 20 lebih per hari.

Karena itu, masyarakat memang perlu mendapat booster demi perlindungan diri masing-masing.

Bahkan, Inggris misalnya, sudah menyediakan vaksin lebih baru lagi yang dapat mencegah Omicron.

Vaksin baru dari Moderna ini disebut vaksin bivalen karena dapat memberi pencegahan dan menimbulkan respons imun terhadap Omicron (BA.1) dan juga strain original tahun 2020.

“Bahkan, pada analisis ilmiah mendalam, vaksin ini juga dapat menghasilkan respons imun pada Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.

Mungkin baik kalau Indonesia juga mempertimbangkan penggunaan vaksin COVID-19 bivalen ini untuk lebih melindungi masyarakat,” jelas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI itu lewat keterangannya.

Tinggalkan Balasan