Peningkatan Denyut Jantung, Gejala, Jenis, dan Penyebabnya

Takikardia kondisi peningkatan denyut jantung.

Normalnya, jantung manusia berdenyut teratur sebanyak 60 sampai 100 kali permenit.

Kondisi takikardia menyebabkan jantung berdenyut melebihi jumlah normal itu.

Denyut jantung terlalu cepat bisa berbahaya.

Sebab, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara baik.

Otot jantung juga akan bekerja lebih keras dan memerlukan lebih banyak oksigen.

Merujuk Cleveland Clinic, gejala takikardia meliputi: Merujuk Health Direct, ada tiga jenis takikardia 1.

Supraventrikular Masalah di bilik atas jantung menyebabkan detaknya lebih cepat.

Kondisi itu mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.

Sebab jantung tidak bisa memompa darah secara efektif.

Dua jenis takikardia supraventrikular yang umum adalah atrial flutter dan atrial fibrillation.

2.

Ventrikel Adanya masalah sinyal listrik di bilik bawah jantung.

Kondisi itu menyebabkan jantung berdetak lebih cepat.

Itu mempengaruhi kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

3.

Sinus takikardia Jantung berdetak tidak normal yang diakibatkan berbagai masalah penyakit.

Adapun di antaranya anemia, kelenjar tiroid, dan buruknya kesehatan tubuh.

Mengutip Medical News Today di antaranya, yaitu: 1.

Reaksi terhadap obat-obatan tertentu, kelainan jantung bawaan, berlebihan mengonsumsi alkohol atau kafein.

2.

Menggunakan kokain atau narkoba, ketakseimbangan elektrolit, suplai darah yang buruk.

3.

Penyakit jantung, termasuk arteri koroner, katup jantung, gagal jantung.

Gangguan otot jantung, tumor, dan adanya infeksi.

4.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, merokok, kondisi paru-paru tertentu.

Masalah tiroid, anemia, dan masalah kesehatan lainnya.

5.

Kelelahan, pendarahan, stres fisik dan mental, termasuk kecemasan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan