Selama pandemi COVID-19, ibu dihadapkan pada berbagai tantangan yang membuat tanggung jawabnya menjaga ketahanan keluarga semakin meningkat dan mengalami perubahan besar dalam kehidupan di rumah.
Juru bicara pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan kesehatan ibu, baik secara fisik atau batin, merupakan tanggung jawab bersama seluruh anggota keluarga.
“Jadi bukan hanya tanggung jawab ibu saja tapi juga seluruh anggota keluarganya,” kata Reisa.
Salah satu tugas ibu adalah menjaga anak seharian penuh tanpa beristirahat karena mengawal tumbuh kembang hingga pendidikan yang dilakukan secara daring di rumah.
Hal tersebut berdampak pada emosi ibu yang terkuras.
“Tantangan ini pasti akan menguras emosi ibu.
Ini penting sekali untuk diperhatikan.
Yang namanya manajemen stres itu harus menjadi perhatian seluruh anggota keluarga, tidak bisa hanya ibu saja,” katanya.
Keterlibatan setiap anggota keluarga dalam menjaga kesehatan jiwa ibu menjadi sangat penting mengingat bantuan keluarga dapat membantu ibu lebih nyaman mengakomodir setiap emosi dengan baik.
Menurutnya, di saat ibu mengelola emosi dengan menikmati me time atau waktunya memanjakan diri dengan hobi atau kegemarannya, anggota keluarga lain bisa membantu ibu menjalankan pekerjaan rumah atau menyenangkan perasaannya.
Konsultasi ke ahliJika langkah tersebut belum bisa menata emosi ibu, disarankan keluarga membawa ibu berkonsultasi ke para ahli.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyediakan fasilitas bagi keluarga untuk melakukan konsultasi, baik secara tatap muka maupun daring.
Konsultasi dapat dilakukan dengan psikolog ataupun psikiater dengan cara profesional sehingga ibu dapat nyaman untuk sekadar membagikan permasalahan maupun perasaan yang sedang dihadapi menyangkut dirinya atau anggota keluarga.
Terlebih lagi, anak yang sedang mengalami tumbuh kembang cenderung banyak menguras tenaga maupun emosi ibu hingga bisa mengawalnya ke pertumbuhan anak yang paling optimal.
“Itu juga sangat penting, agar semua merasakan beban yang sama untuk merawat dan menjaga anak-anak,” kata duta adaptasi kebiasaan baru itu.