Penyebab dan Gejala Orthorexia, Obsesi Berlebihan terhadap Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan yang sehat memang dianjurkan untuk kebaikan tubuh.

Tapi, jika penerapan pola makan sehat itu berlebihan menandakan orthorexia.

Orang yang orthorexia biasanya tidak terlalu mementingkan penurunan berat badan.

Tapi, jenis makanan yang dikonsumsi.

Mengutip WebMD, orthorexia nervosa atau orthorexia kondisi ketika seseorang sangat terobsesi mengonsumsi makanan sehat.

Istilah itu mengacu kekhawatiran berlebihan terhadap pola makan sehat.

Orang yang orthorexia hanya mau mengonsumsi makanan dengan jenis dan kualitas tertentu.

Orthorexia tergolong sindrom gaya hidup dan kebiasaan ekstrem, sebagaimana dikutip dari Verywell Health.

Mengutip Medical News Today, belum diketahui pasti penyebab orthorexia.

Namun, beberapa sumber menjelaskan, berbagai hal berikut bisa meningkatkan faktor risikonya: 1.

Ketakseimbangan bahan kimia otak dan terlalu memilih makanan.

Mengalami tingkat percaya diri yang rendah dan terlalu perfeksionis.

2.

Kesulitan mengendalikan emosi, memiliki perilaku impulsif.

Keinginan mengubah bentuk tubuh dan memiliki gangguan suasana hati.

Orthorexia biasanya berkembang perlahan dan sering dimulai sebagai diet menurunkan berat badan.

Mengutip WebMD, berikut gejala yang menandakan orang mengalami orthorexia 1.

Kekhawatiran tinggi tentang kualitas makanan.

2.

Menghindari makanan yang disiapkan orang lain.

3.

Waspada berlebihan terhadap kebersihan makanan, karena takut sakit.

4.

Memiliki tanda-tanda fisik malanutrisi.

5.

Sangat lama saat mengamati komposisi makanan.

6.

Tidak mau mengkonsumsi beragam jenis makanan.

7.

Terlalu membatasi asupan makanan karena takut konsumsi berlebihan.

8.

Merasa bersalah ketika mengonsumsi makanan di luar yang direncanakan.

Tinggalkan Balasan