Punya Resolusi 2024 Turunkan Berat Badan, Ketahui Bahaya Diet Ekstrim Hingga Tips Sehat

Tahun Baru 2024, sudah banyak resolusi yang dibuat setiap orang. Salah satu resolusi yang sering digaungkan adalah menurunkan berada badan. Namun, menurunkan berat badan tidak boleh asal.

Diet ekstrim yang berlebihan bukannya membuat tubuh sehat, malah bisa membahayakan. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Gizi Dr Elfina Rachmi Sp.GK, M.Gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan. "Sekarang ini sangat banyak tawaran diet instan dan ekstrim di luar sana. Tapi tidak semua diet itu dengan referensi dasar penelitian kuat," ungkapnya pada talkshow di Instagram Kementerian Kesehatan, Rabu (3/1/2024).

Punya Resolusi 2024 Turunkan Berat Badan, Ketahui Bahaya Diet Ekstrim Hingga Tips Sehat Enggak Hanya Bantu Turunkan Berat Badan, Ketahui 9 Manfaat Makan Alpukat Sebagai Menu Diet Sehat Bukan Hanya Diet, Contek Tips Audi Marissa Sukses Turunkan Berat Badan hingga 8 Kg

Jangan Asal Diet! Inilah Menu Sehat Turunkan Berat Badan, Ikuti Juga 4 Tips Kurangi Gula buat Pemula Tips Efektif Turunkan Berat Badan di Tahun 2024 Tips Diet saat Puasa Ramadhan Menurut Ahli Gizi, Ampuh Turunkan Berat Badan

Menu Diet Puasa 72 Jam: Ketahui Risiko dan Cara Menjalankannya, Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan Benarkah Menu Diet Karnivora Sehat dan Ampuh Turunkan Berat Badan? Simak Manfaat dan Risikonya Ketika tujuan diet semata mata hanya menurunkan berat bada dapat munculkan efek samping tubuh.

Di antaranya, bisa sebabkan efek samping gangguan lambung. Kemudian gangguan pada lever dan empedu. Diet ekstrim juga berakibat kekurangan zat gizi yang berdampak pada rambut rontok dan kulit jadi kering.

Lantas bagaimana caranya diet sehat? Dr Elfina pun bagikan beberapa tips. Pertama, diet seimbang dengan memerhatikan semua komponen zat gizi. Terdiri dari makronutrien, sumber protein, seleksi konsumsi lemak, cukupi asupan cairan cukup dan mikronutrien vitamin.

Semuanya bisa didapat dari lauk pauk yang ada di sekitar kita. Mineral juga bisa didapat buah dan sayuran. Kedua, mengurangi sumber karbohidrat dan lemak tidak baik. Penurunan kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori sebelumnya. "Jadi sifatnya individual. Tidak bisa generalisasi semua orang. Disesuaikan kondisi individu sendiri. Sehingga tidak terlalu ekstrim menurunkan kalori," jelasnya.

Ketiga, perlu diperhatikan jika target penurunan berat badannya tidak dilakukan secara drastis. Normalnya, sekitar 10 20 persen dari berat badan saat ini. "Misal, dalam seminggu, berat badan yang turun sekitar 0,5 1 kilo per minggu. Kalau dalam sebulan 2 4 kilo itu sudah lebih baik," jelasnya.

Namun pada kondisi tertentu ada pilihan penurunan kalori yang sangat rendah dengan waktu cepat. Biasanya upaya ini diawasi oleh supervisi seperti pihak profesional atau dokter. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan