Musim pancaroba, waspadai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena turut mempengaruhi imunitas tubuh.
Begitu menurut Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr.
Ngabila Salama.
“Penyakit saat perubahan cuaca biasanya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), lebih ke arah influenza, kalau lebih berat lagi pneumonia,” kata Ngabila.
Ia mengatakan perubahan cuaca di tengah musim pancaroba menimbulkan berbagai perubahan, yakni tubuh yang kian rentan akibat imunitas yang terdampak.
Di sisi lain, agen yang menularkan penyakit seperti mikroba dan kuman jadi lebih mudah menginfeksi karena lingkungan yang lebih kondusif.
Masa transisi antara dua musim juga menimbulkan potensi penyakit lain yang timbul akibat genangan air.
Salah satunya adalah demam berdarah dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Masyarakat harus mengendalikan lingkungan untuk mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak.
Yang perlu dilakukanLangkah yang dapat dilakukan adalah membersihkan dan menguras tempat penampungan air agar tidak jadi sarang nyamuk bertelur, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Jika perubahan cuaca mengakibatkan banjir, masyarakat juga harus hati-hati terhadap risiko penyakit seperti diare.
Untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit, dia mengingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat.
Caranya dengan mengecek kesehatan rutin untuk usia 15 tahun ke atas setiap 6-12 bulan sekali untuk faktor risiko penyakit tidak menular, menghindari rokok, olahraga 30 menit per hari minimal lima hari dalam sepekan.
Hal lain yang harus dilakukan untuk hidup sehat adalah menjalani diet seimbang lengkap dengan sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, istirahat cukup, dan mengelola stres.