Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan jika mengonsumsi jus wortel dapat kurangi mata minus. Benarkah? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Mata RS Mata Jakarta Eye Center (JEC) dr. Damara Andalia, Sp.M beri tanggapan.
Menurutnya, kepercayaan yang sudah lama di tengah masyarakat ini tidaklah benar. Walau pun memang wortel, sayuran dan buah buahan baik untuk mencegah kesehatan mata. Namun, belum ada jenis makanan, suplemen atau obat obatan yang bisa mengurangi mata minus.
Mitos Atau Fakta, Minum Jus Wortel Bisa Kurangi Mata Minus? Begini Kata Dokter Mitos Atau Fakta, Sering Berenang Bisa Bikin Telinga Jadi Congekan? Begini Kata Dokter Mitos Atau Fakta, Tidur di Lantai Bisa Berpotensi Sebabkan Rematik? Begini Kata Dokter
50 SOAL Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Ulangan/Ujian Semester 2 Kurikulum Merdeka 2024 & Kunci Jawaban Halaman 4 USG Tiap Bulan Berbahaya Bagi Janin, Mitos atau Fakta? Begini Kata Dokter Minum Susu Bisa Sebabkan Jerawat, Mitos atau Fakta? Berikut Penjelasannya
Mitos atau Fakta Rutin Minum Cokelat Panas Sebelum Tidur Bisa Cegah Penyakit Diabetes? Fakta atau Mitos: Puasa Bisa Turunkan dan Kurangi Kadar Asam Urat Dalam Darah, Ini Penjelasannya Lebih lanjut, dr Damara menjelaskan jika ketika seseorang telah mengalami mata minus, tidak ada cara apa pun untuk menguranginya.
"Ketika mata orang sudah minus itu bola matanya sudah lebih panjang dibandingkan orang normal. Tidak ada lagi yang bisa memendekkan lagi bola mata kita," jelasnya. Namun, tidak jadi masalah jika tetap mengonsumsi jus wortel. Justru dianjurkan karena baik untuk kesehatan saraf mata.
"Jadi, wortel boleh dimakan, sayuran silakan karena memang saraf mata kita penting. Kita butuh suplemen suplemen tersebut, tapi sangat disarankan tetap makanan berwarna warni," tegasnya. Selain itu, mata minus juga tidak dapat dicegah dengan jus wortel. Apa lagi jika punya riwayat keturunan seperti orangtua punya kondisi mata minus.
"Kalau mama dan papa minus dekapan (misalnya), kemungkinan besar, minus tinggi," jelas dr Damara. Faktor lain juga turut memengaruhi seperti screen time yang terlalu lama, jarak pandang baca yang terlalu dekat dengan durasi lama, atau anak anak jarang keluar rumah dan terpapar sinar matahari. "Penting, tapi jangan terlalu melihat sinar ultraviolet. Paparan sinar ultraviolet terbukti menghambat penambahan minus. Satu jam sehari anak (disarankan) keluar," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.