Ragam Makanan yang Bisa Picu Meningitis

Orang sering hanya memikirkan rasa saat memilih makanan tanpa mempertimbangkan kandungan nutrisinya.

Padahal, beberapa makanan dapat memicu penyakit serius, termasuk meningitis.

Menurut tim Promosi Kesehatan RSUP dr.

Soeradji melalui laman yankes.kemkes, meningitis merupakan penyakit yang melibatkan infeksi atau peradangan pada sistem selaput pelindung otak serta sumsum tulang belakang dan disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit.

Penyakit yang biasa disebut radang selaput otak ini menimbulkan gejala leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, demam tinggi, kebingungan, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, serta kejang.

Meningitis yang berisiko disebabkan makanan adalah jenis meningitis parasit serta bakterialis.

Meningitis parasit disebabkan oleh parasit yang terdapat pada hewan seperti siput, ular, ikan, atau unggas yang terinfeksi parasit.

Hal ini juga berlaku bagi telur dari unggas yang terinfeksi parasit tersebut.

Menurut Mayo Clinic, meningitis bakterialis disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae type B (Hib), serta Listeria monocytogenes.

Namun, yang memungkinkan terdapat dalam makanan adalah bakteri Listeria monocytogenes.

Selain bisa menyebabkan meningitis, bakteri ini juga bisa memicu keguguran.

Alhasil, ibu hamil juga dilarang mengonsumsi makanan berikut kecuali beberapa yang sudah melewati proses pematangan dengan sempurna dan memungkinkan matinya bakteri Listeria monocytogenes.

Berikut daftar makanan yang berisiko mengandung bakteri Listeria monocytogenes menurut Emedicinehealth dan Mayo Clinic.

-Susu mentah atau olahan dari susu mentah yang tidak melalui proses pasteurisasi, seperti keju lunak.

Proses pasteurisasi merupakan metode untuk mensterilkan susu murni dengan cara memanaskan susu menggunakan suhu yang tinggi.

-Makanan olahan yang mengandung daging deli, seperti roti isi atau burger, karena proses pengolahan daging deli dapat terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.

Cara mengolah daging deli agar terbebas dari bakteri ini adalah memasaknya hingga benar-benar matang.

-Makanan laut asap yang didinginkan, seperti ikan asap serta dendeng dari salmon, gurame, trout, tuna, kod, serta ikan kembung.

Namun, untuk beberapa produk tuna, salmon, serta ikan kalengan yang diolah dengan higienis dan tersimpan dengan baik relatif aman dan tidak berisiko.

-Kecambah yang tidak dicuci bisa mengandung bakteri Listeria monocytogenes sebab proses pertumbuhan kecambah, bahkan sejak dari benihnya pun, memungkinkan terkontaminasi bakteri ini.

Tinggalkan Balasan